The Wedding of

Thaufik & Wulan

Minggu, 06 Juli 2025

The Wedding of

Thaufik & Wulan

Kepada Yth. Ibu/Bapak/Saudara/i

Guest Name

Mohon maaf apabila ada kesalahan pada penulisan nama & gelar

The Wedding of

Thaufik

and

Wulan

Minggu, 06 Juli 2025

Our Journey

" Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya diciptakan-Nya untukmu pasangan hidup dari jenismu sendiri supaya kamu dapat ketenangan hati dan dijadikannya kasih sayang di antara kamu. Sesungguhnya yang demikian menjadi tanda-tanda kebesaran-Nya bagi orang-orang yang berpikir. "

(QS. Ar-Rum Ayat 21)

The Groom & Bride

Tanpa mengurangi rasa hormat. Kami mengundang Bapak/Ibu/Saudara/i serta kerabat sekalian untuk menghadiri acara pernikahan kami

Thaufik

Thaufik Hidayat, S. Pd.

Anak Pertama Dari

Bapak Mamat Rahmat & Ibu Ninin Kartika, S. Pd.

Wulan

Wulan Nurfitri, S. Pd., M. Pd.

Anak Pertama Dari

Alm. Bapak H Aca Tarsadinata & Almh. Ibu Hj Masriani

Hari
Jam
Menit
Detik

Akad Nikah

Minggu, 06 Juli 2025

08.00 WIB - Selesai

Sanding Resto

Jl. Raya Bayongbong KM 2,6 Muara Sanding Kabupaten Garut, Jawa Barat

Resepsi

Minggu, 06 Juli 2025

10.00 - 14.00 WIB

Sanding Resto

Jl. Raya Bayongbong KM 2,6 Muara Sanding Kabupaten Garut, Jawa Barat

Love Story

cover-white-zHG7kv

AWAL BERTEMU

Pertama kali kami bertemu adalah di tahun 2019, di tengah suasana penuh harap dan ketegangan di lokasi tes CPNS. Saat itu, kami duduk di ruang tunggu yang sama, menanti giliran untuk masuk ke ruang ujian. Perkenalan kami sederhana, hanya sebatas bertukar nama dan saling menyemangati agar tetap tenang menghadapi soal-soal tes. Tidak banyak yang dibicarakan saat itu, karena masing-masing fokus dengan persiapan. Namun, dari pertemuan singkat itu, kami saling mengenal sebagai sesama pejuang CPNS—kenal biasa yang tak disangka akan berlanjut di kemudian hari.

AWAL HUBUNGAN

Setelah tes CPNS tahun 2019, kami seperti dua jalur yang saling bersilangan tapi tak pernah benar-benar bertemu lagi. Kontak yang dulu sempat ada, perlahan memudar dan akhirnya hilang begitu saja, terbawa oleh waktu dan kesibukan masing-masing. Aku sering bertanya-tanya, bagaimana kabarnya, apa dia baik-baik saja.

Suatu hari, tanpa sengaja aku mendengar kabar yang membuat jantungku seketika serasa tercekat—dia kini menjadi seorang single parent. Mendengar itu, campuran perasaan datang bergulung; sedih, khawatir, tapi juga ada dorongan kuat di dalam hati untuk kembali menghubunginya. Aku tahu, mungkin ini bukan waktu yang mudah untuknya.

Dengan tangan sedikit gemetar, aku mengirim pesan singkat. Tidak ada harapan besar, hanya ingin tahu apakah dia baik-baik saja. Saat pesanku dibalas, jawabannya sederhana tapi penuh makna—ada kehangatan di balik kata-katanya yang membuatku merasa bahwa ada ruang untuk kami mulai berbicara lagi.

Percakapan kami yang awalnya berat dan penuh rasa canggung, berubah menjadi momen-momen yang mengalir begitu alami. Dia bercerita tentang perjuangan dan harapan, aku mendengarkan dengan sepenuh hati. Di balik kesedihan dan perjuangan itu, aku melihat sosok yang kuat dan penuh cinta, yang dulu kukenal, tapi kini jauh lebih dalam dan nyata.

Dari sana, kami mulai membangun kembali jembatan yang pernah retak. Bukan lagi sekadar kenal biasa, tapi sebuah hubungan yang lahir dari luka, pengertian, dan kesempatan kedua.

LAMARAN

Setelah melewati banyak cerita dan perjalanan bersama, aku sadar bahwa dia adalah sosok yang ingin aku jalani hidupku bersamanya. Dia bukan hanya single parent yang kuat dan penuh kasih, tapi juga seseorang yang aku hormati dan cintai dengan tulus.

Aku tahu, dia sudah kehilangan kedua orang tuanya, dan yang tersisa hanyalah adiknya dan keluarga besar yang selalu mendukungnya. Itu bukan halangan bagiku, justru membuatku semakin yakin bahwa niatku harus lebih tulus dan bertanggung jawab.

Dengan niat yang tulus di jalan Allah, aku memutuskan untuk melamar dia. Aku mengajak kedua orang tuaku untuk bertemu dengan adiknya dan keluarga besarnya. Aku ingin menunjukkan bahwa aku datang dengan hati yang serius, siap menerima tanggung jawab dan menjalani kehidupan baru bersama dia dan anaknya.

Saat kami tiba, suasana hangat menyambut kami. Aku berbicara dengan adiknya dan keluarga besarnya, menyampaikan niatku dengan sungguh-sungguh, bahwa aku ingin menjadi bagian dari hidup mereka, menjaga dan mencintai bukan hanya dia, tapi juga anaknya, dengan sepenuh hati dan ikhlas.

Mereka mendengarkan dengan penuh perhatian, dan aku bisa merasakan kepercayaan mulai tumbuh di antara kami. Aku berjanji akan selalu berada di sisi dia dan keluarganya, melangkah bersama dalam ridha Allah.

Lamaran itu bukan hanya tentang membangun rumah tangga, tapi juga tentang menerima satu keluarga dengan segala cinta dan tanggung jawab. Aku siap menjalani semua itu, karena aku percaya bahwa Allah selalu memberi jalan terbaik bagi hamba-Nya yang ikhlas.

MENIKAH

Setelah sekian lama mengenal dan menjalani berbagai cerita bersama, aku mulai menyadari bahwa perasaan ini bukan sekadar kebersamaan biasa. Ada sesuatu yang lebih dalam, sebuah keyakinan kuat bahwa dia adalah orang yang tepat untuk menjalani sisa hidupku.

Keputusan untuk menikah bukan datang tiba-tiba. Aku merenung, berdoa, dan mencari petunjuk agar langkahku ini benar-benar sesuai dengan ridha Allah. Aku tahu, menikah bukan hanya soal cinta, tapi juga tanggung jawab besar untuk membangun keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah.

Aku berbicara dengan kedua orang tuaku, meminta restu dan nasihat. Mendengar kata-kata mereka yang penuh kasih dan doa membuat hatiku makin mantap. Aku juga berdiskusi dengan dia, memastikan bahwa kami sama-sama siap untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius.

Akhirnya, dengan penuh keyakinan dan niat tulus, aku memutuskan untuk menikahi dia di tanggal 6 Juli 2025. Bukan hanya karena cinta, tapi juga karena ingin menjalani hidup ini bersama-sama, saling menguatkan di jalan Allah.

Keputusan itu terasa berat sekaligus penuh harapan. Berat karena ini adalah komitmen seumur hidup, tapi penuh harapan karena aku percaya bahwa bersama dia, kami bisa menghadapi segala ujian dan meraih kebahagiaan yang hakiki. Aamiin.
Wedding Gift
Restu dan doa Anda merupakan hadiah yang sangat berarti bagi kami. Namun, jika pemberian tersebut merupakan ungkapan kasih sayang Anda, Anda dapat memberikannya secara elektronik.

BNI

0185535376
Wulan Nurfitri
Merupakan suatu kebahagiaan dan kehormatan bagi kami, apabila Bapak/Ibu/Saudara/i, berkenan hadir dan memberikan doa restu kepada kami
Kami Yang Berbahagia,

Thaufik & Wulan

© 2025 AP Designku. All Rights Reserved.